Aku bermimpi semalam. Mimpiku terbuat dari pasir hitam putih dan gumpalan awan kecokelatan. Semuanya buram dan rasanya aku akan pergi jauh. Jauh, tapi entah ke mana. Hanya rasanya saja demikian.
Aku bepergian sendiri, seperti biasanya. Ini memang bukan mimpi pertama di mana aku merasa bepergian. Dan, pada setiap mimpi serupa, rasanya aku selalu sendiri.
Kemudian, ada stasiun yang sangat besar dan sungguh ramai di sana. Aku di sana. Ramai, tapi mimpiku sunyi. Tidak banyak suara. Hanya ada beberapa orang yang bicara. Belum ada siapapun yang kukenal di sana, lalu tiba-tiba ada Albert. Dia tiba-tiba muncul di tengah kabut tipis kecokelatan, membawakan banyak sekali makanan. Sebelum aku berangkat, katanya.
kepingin tau lebih banyak tentang Oendari?
Silakan subscribe blog ini, dengarkan musiknya, atau follow Oendari melalui media sosial.
Atau sampaikan yang ingin kamu katakan kepada Oendari. Tulis suratmu!
