Semalam mimpiku singkat, tapi jelas teringat.
Rasanya kita sudah tau hari ini akan tiba. Matahari ditutupi bergumpal-gumpal awan tebal. Air telah naik hampir sampai ke palang jendela apartemen kita.
Ayah dan Ibu tenang sekali, sedangkan kita tidak. Kita panik. Tidak tau harus apa. Kecemasan bagai awan, bergumpal-gumpal menutupi kejernihan pikiran kita.
“Apa yang penting?”
Begitu pertanyaannya. Lalu aku terbangun.
kepingin tau lebih banyak tentang Oendari?
Silakan subscribe blog ini, dengarkan musiknya, atau follow Oendari melalui media sosial.
Atau sampaikan yang ingin kamu katakan kepada Oendari. Tulis suratmu!
