Beberapa kejadian bikin gue bener-bener sadar, bahwa memang kita gak akan pernah tau kapan waktunya kelar di dunia dan beranjak ke akhirat. Bahkan, mungkin beberapa detik sebelum waktunya tiba pun gak kepikiran akan metong.
Beberapa minggu lalu, gue gak sengaja curi denger lagunya D’MASIV yang lagi dimixing sama Iponk. Waktu itu niatnya cuma mau nganterin tumbler takutnya si Iponk kurang minum karena di studio terus jarang turun. Ya Tuhan, duh maaf, saya jadi curi denger. Tapi ini lagu memang kayaknya wajib didenger oleh semua orang sih. Terutama sekarang-sekarang ini.
Gue cuma berharap kalau tiba waktunya, gue dipenuhi kelegaan, supaya dengan tenang, dengan bersabar, gue bisa merelakan. Apa yang perlu diambil, ambillah. Siapapun yang perlu menjemput, jemputlah. Bila ada yang harus dilepaskan, lepaskan, biar ringan perjalanan. Kenangan-kenangan, simpan dan bawalah dalam hati. Ketika gue sudah bisa merelakan sampai di titik situ, mungkin artinya ketika waktunya nanti tiba, gue sudah siap menyelesaikan hidup yang gak sempurna ini dengan cara yang paling sempurna: dengan lega.
Kata Ibu gue, berdoa.
Kata Bapak gue, vaksin.
Kata sahabat gue, relain.
Kata pemerintah, kalau mau lega, jaga kebersihan, jaga kesehatan, pake masker jagain orang di sekitar.
Kata D’MASIV, biarkan waktu menjawab.
Kata Kunto Aji, biar Semesta bekerja.
Kata seorang bernama Timur pada seorang bernama Mentari, keseimbangan.
Kata gue: Untuk segalanya, ada waktunya.
Agustin Oendari adalah seorang penulis lagu dan penyanyi yang mengawali karier pada 2014 dengan menulis dan menyanyikan lagu Selamat Pagi Malam untuk film berjudul sama karya sutradara Lucky Kuswandi. Lagu tersebutlah yang pertama kali mempertemukan Oendari dengan pendengar setia yang terus mendukungnya hingga melalui beberapa rilisan untuk film-film lain, seperti Galih & Ratna, satu lagi karya sutradara Lucky Kuswandi, dan Susah Sinyal, karya sutradara Ernest Prakasa.
Rilisan-rilisan Oendari yang lain pun telah mendapat perhatian khusus dari berbagai streaming platform dan media, antara lain: LHSW yang sempat menjadi bagian dari banner utama aplikasi JOOX pada masa rilisnya dan juga disiarkan di berbagai media musik ternama, seperti Billboard Indonesia dan Pophariini; Bend Down dan Selamat Pagi Malam yang berada di deretan nominasi AMI Awards ke-22; dan beberapa lagu dalam album soundtrack Galih & Ratna yang mendapatkan kesempatan spesial JOOX Concert Galih & Ratna tahun 2017, seperti Hampir Sempurna, yang ditampilkan oleh Rendy Pandugo, Song Of Goodbye, yang ditampilkan oleh Ivan Gojaya yang juga adalah produser dari hampir seluruh karya Oendari, dan lagu-lagu lain yang ditampilkan oleh Oendari, seperti Nyatanya Sementara, Dari Rindu Kepada Rindu.
Selain terlibat dalam berbagai karya kolaboratif sebagai penyanyi atau penulis lagu, Oendari juga sempat berkiprah sebagai vocal director, bekerja bersama musisi dan produser ternama, antara lain Titiek Puspa, Dutacinta, Momo Geisha, Sheryl Sheinafia, dan Steve Lillywhite. Keterlibatan Oendari sebagai vocal director juga terdapat pada lagu Lathi (Weird Genius ft. Sara Fajira), Dunia (Mytha Lestari), A Million Stars (Album Kolaborasi Rising Stars), dan masih banyak lagi. Tahun 2021, Oendari dengan merilis album dari keterlibatannya di dalam sebuah film berjudul Akhirat: A Love Story.
kepingin tau lebih banyak tentang Oendari?
Silakan subscribe blog ini, dengarkan musiknya, atau follow Oendari melalui media sosial.
Atau sampaikan yang ingin kamu katakan kepada Oendari. Tulis suratmu!

