Aku selalu tau kalau kamu datang. Hanya dengan merasakan hawa tubuhmu, mendengar derit kayu di bawah langkah kakimu. Iya, aku memang memerhatikan kamu sedari kamu masuk ke kedai. Tanpa perlu memandangi pun, aku bisa. Seperti biasanya.

Aku akan selalu memulai percakapan karena kamu malu-malu.
Adakah yang pernah bilang padamu bahwa kamu punya tulang pipi yang cantik menopang kedua bola matamu yang besar dan jernih. Atau hanya aku? Kalau kubilang demikian, kamu pasti cuma tersenyum. Semakin terlihat belulang yang memikat itu.
Bagaimana di kantor hari ini? Sepertinya kamu sibuk. Tidak biasanya kamu membawa laptopmu yang besar itu. Mungkin sebaiknya kamu mendengarkan saranku untuk membeli peranti yang lebih praktis.
Belakangan ini cuaca tidak tentu. Sebaiknya kamu cukup tidur dan tidak lupa makan yang banyak.
Apa yang kamu pikirkan? Kenapa sering sekali melihat keluar jendela? Ada apa di sana?
Oh iya, sesaat sebelum kamu masuk tadi, ada temanmu yang kerja di departemen keuangan itu, tapi tidak lama. Dia hanya beli kopi susu dan sepotong roti, mungkin untuk makan malam di jalan pulang. Dia pergi naik taksi. Sepertinya buru-buru.
Ah. Kopimu tumpah. Kemejamu jadi bernoda. Sudah, tidak apa-apa, kalau segera direndam ketika pulang nanti, nodanya pasti hilang. Jangan kuatir.
Aku punya ide. Suatu hari nanti kita liburan. Di pinggir pantai. Suara ombak. Teras yang berangin. Langit biru terang. Dan kita berdua duduk lama. Berdua saja. Hmmm. Sebetulnya, aku cuma menebak-nebak. Belakangan ini kamu sering melihat-lihat artikel tentang travelling.
Ah. Kamu sudah berkemas dan harus pergi. Aku memerhatikan kamu sejak tadi, sedari kamu masuk ke kedai. Tanpa perlu memandangi pun, aku bisa. Seperti biasanya. Setiap hari. Selama 20 menit. Setiap hari. Dan, setelahnya aku cuma akan tertinggal dengan berandai-andai.
Seandainya aku punya sedikit saja nyali untuk berkenalan dengan kamu.
kepingin tau lebih banyak tentang Oendari?
Silakan subscribe blog ini, dengarkan musiknya, atau follow Oendari melalui media sosial.
Atau sampaikan yang ingin kamu katakan kepada Oendari. Tulis suratmu!
